Categories
Politik Sejarah

Adiknya Kumpeni

Dalam sejarah kolonialisme Barat di Indonesia, kita mengenal VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) yang oleh nenek-moyang kita dulu kerap disebut sebagai Kumpeni. Kita tahu perusahaan dagang dengan privelese politik dan militer ini berkuasa di Nusantara dari tahun 1602 hingga dibubarkan tahun 1800 (dan kekuasaannya dilanjutkan oleh pemerintahan kolonial hingga tahun 1942).

Yang barangkali tak banyak kita ketahui, VOC memiliki adik kandung yang tujuan, struktur, serta piranti kekuasaannya sangat mirip.

Adik kandung VOC ini bernama Geoctroyeerde West-Indische Compagnie (GWC), atau terkadang disebut sebagai West-Indische Compagnie (WIC). GWC didirikan 19 tahun setelah VOC, dengan tujuan untuk menyalin sukses yang nampak mulai dicapai oleh VOC di kawasan Nusantara.

Bendera GWC

Seperti VOC, GWC juga memiliki beberapa kantor yang disebut sebagai kamer. Jika VOC memiliki enam kamer, GWC memiliki lima kamer yang terletak di Amsterdam, Rotterdam, Hoorn, Middelburg dan Groningen. Kendati memiiki jumlah kantor yang lebih sedikit dari VOC, namun GWC memiliki anggota dewan pengurus (yang mewakili kamer) yang lebih banyak. Jika di VOC terdapat 17 orang (yang dikenal sebagai Heeren XVII), maka di GWC terdapat 19 orang (yang karenanya disebut sebagai Heeren XIX).

Klik untuk memperbesarPerbedaan terpenting antara kedua lembaga ini adalah hak untuk menggunakan kekuasaan militer. Berbeda dari VOC yang berhak sepenuhnya dan secara mandiri melakukan operasi militer, GWC hanya boleh melakukan tindakan-tindakan militer di area kekuasaannya apabila telah memperoleh ijin dari pemerintah Belanda.

Perbedaan terpenting lain tentu saja wilayah kekuasaan mereka. Jika VOC -seperti namanya- mengelola ‘pulau-pulau timur’, maka GWC ini mengelola kekuasaan perdagangan Belanda di sisi barat. Yang dimaksud dengan West-Indische ini terutama adalah kawasan Laut Karibia, dan sebagian kawasan Samudera Atlantik di bagian selatan.

Sayang, GWC tak terlalu mampu meniru kisah ‘sukses’ VOC. Yang bisa ditiru adalah persoalan salah-urusnya. Karena masalah itulah GWC dilikuidasi tahun 1674, dan setahun kemudian organisasi ini dihidupkan lagi dengan penataan baru. Penataan baru ini membuat GWC bisa berjalan kembali. Namun setting politik kolonial kemudian membuat ruang lingkup organisasi ini jadi kian terbatas, dan pada tahun 1791 ia pun sepenuhnya dibubarkan.

Beberapa referensi online yang bisa dibaca sebagai pengantar untuk mempelajari GWC atau WIC antara lain adalah: