Aku memandangimu dengan termangu, Kawan
Atau sepatutnyakah aku
meremaskan getar sedih di tanganku padamu?
Aku ingin menemuimu
Sungguh
Kalau aku datang ke kotamu,
masihkah kau antar aku dengan Kijang tuamu dulu itu?
Atau mobil mewahmu akan menjemputku?
Menemaniku kemana pergi,
tapi kali ini tanpa diskusi menggairahkan denganmu?
Masih samakah nomer HP-mu, Kawan?
Ingin kutelpon engkau
Atau setidaknya kukirimkan SMS padamu
Aku cuma ingin bertanya padamu:
“Sobat, bagaimanakah rasanya kini,
membela penguasa mati-matian?
Samakah rasanya dengan dulu,
saat kau kritik penguasa mati-matian,
bahkan dengan pertaruhan nyawamu?”
*Picture was taken from here