Categories
Politik

Gus Dur, lagi-lagi

[Catatan ini dimuat di harian Kedaulatan Rakyat]

Konflik di ‘sayap politik’ NU rupanya masih jauh dari usai. Hingar-bingar rivalitas politik masih saja terdengar dari sana. Baru-baru ini kita melihat letupan konflik yang sangat terbuka antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang sebelumnya kadang disebut-sebut sebagai ‘anak ideologis’ Gus Dur.

Padahal rasanya baru kemarin, dalam konfliknya dengan Gus Ipul, Muhaimin tampak dimanja dengan dukungan dari Gus Dur. Kini Gus Dur tak lagi percaya dan tak bersedia memberikan dukungan pada Muhaimin, dan alih-alih menudingnya sebagai agen SBY yang hendak menyingkirkan deklarator PKB ini dari jabatan Ketua Dewan Syuro. Gus Dur pun mengancam Muhaimin dengan Muktamar Luar Biasa.

Categories
Politik

Plesetan Semantik Politik Indonesia

Pasti kita pernah mendengar (bahkan sering mendengar) kata ‘aparat negara’ atau ‘aparatur negara’. Tahukah kita apa arti kata itu? Aparatur negara adalah sumberdaya manusia penyelenggara negara, begitulah pengertian yang kita punya selama ini. Aparat adalah pegawai. Bahkan dalam penggunaan sehari-hari, kata aparat bisa berkonotasi polisi atau tentara–atau petugas keamanaan pada umumnya. Kalau ditambahi kata ‘oknum’, maka konotasinya jadi sangat jelek. Coba kita renungi frase ‘oknum aparat‘. Apa yang kita rasakan?

Kembali pada makna aparat di atas, di Bappenas ada Direktorat Aparatur Negara, yang tugas pokoknya adalah: “melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi pelaksanaan penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang aparatur Negara, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya.”