Saya mengagumi banyak sekali figur perempuan dalam sejarah dan peradaban manusia. Saya menghormati perempuan agung, Maryam binti Imran, yang kisahnya diabadikan sebagian dalam surat Ali Imran, dan terlebih lagi dalam surat Maryam yang memang didedikasikan padanya. Saya mengagumi keteguhan hati Fatimah Azzahra binti Muhammad Rasulullah s.a.w. Perempuan inilah ‘katub penyeimbang’ dalam pembilahan besar di tubuh ummat Islam. Saya juga kerap merenungi garis hidup seorang perempuan setengah misterius dalam sejarah Kristen bernama Mariamne al Magdala, yang kata sebagian pendapat adalah Mary the Magdalene atau Maria Magdalena.
Untuk urusan blog dan website pribadi ini, saya sangat berterima kasih pada dua orang perempuan.
Perempuan yang pertama adalah istri saya, Miming, yang telah mengenalkan saya pada publikasi dunia maya semacam ini. Dia memulai keasyikannya di dunia blogging pada awal 2005, beberapa bulan sejak kami mulai tinggal di Perth. Sama seperti banyak blogger lainnya, ia menjadikan blog sebagai catatan harian digital sekaligus bahan bercerita bagi sahabat dan kerabat di Indonesia. Tapi ternyata ia menemukan manfaat lain, yakni koneksi ke sebuah jaringan komunitas maya yang sangat mengesankan. Dengan blog, teman-teman baru bisa didapat, dan teman-teman lama sebagian bisa dilacak lagi. Belakangan, blogging ini dijadikannya sebagai media untuk memuaskan hobi dia dengan saling berbagi resep dan ide kuliner.
Berbeda dengan Roy Suryo yang pernah mengatakan bahwa blog cuma sebuah trend dan fungsinya terbatas pada ajang curhat, saya melihat adanya energi sosial yang sangat besar dalam blog. Ada kebebasan berpendapat dan kebebasan publikasi dalam dunia blogging. Kalau orang berbicara tentang kebebasan pers, blog-lah salah satu manifestasinya yang paling konkrit. Michael Keren bahkan menyebut dunia blog sebagai arena politik baru. Memang, seperti yang kerap saya intip via blog milik Miming, jejaring perempuan Indonesia di dunia maya lewat blog sangatlah hebat.
Kelak, saya tergugah pula untuk memanfaatkan website pribadi di UGM. Website pribadi ini tentu bisa dimanfaatkan untuk tujuan profesional mendukung kegiatan belajar. Namun jujur saja, godaan awalnya datang gara-gara saya melihat keasyikan Miming di dunia maya. Dialah perempuan pertama yang berjasa dalam urusan publikasi pribadi ini.
Perempuan kedua adalah orang yang sama sekali tak pernah saya jumpai di dunia nyata. Ia hadir sebagai bagian dari jejaring dunia maya itu. Perempuan ini bernama Ria W. Pardijatmo, yang Miming kenal di dunia blog. Mbak Ria ini lah yang membuatkan rancangan blog untuk Miming, dan belakangan membuatkan rancangan untuk website saya.
Saya melihat semua blog hasil rancangan dia sangat unik, dan hampir tak pernah saya lihat kemiripan antara blog satu dengan yang lain. Ketika membuatkan rancangan blog untuk kami, komunikasi cukup berjalan via email saja. Kami berikan gambaran tentang rancangan yang kami inginkan, lalu Mbak Ria membuatkan desainnya. Tentu, sebagai sebuah proses kreatifitas, ada lempar-lemparan gagasan dan ada obrolan lebih lanjut tentang rancangan yang dibuat. Ketika rancangan website dan blog sudah disepakati, Mbak Ria lalu menuangkannya dalam bentuk template, dan kami tinggal menyalinnya. Tak perlu dikatakan lagi, rancangan yang dibuatnya sangat memuaskan.
Itulah dua perempuan telah membawa saya ke dunia maya…