Categories
Agama Renungan

Saya Malu…

Ini tulisan lama. Saya buat catatan ini pada tanggal 26 Desember 2005, untuk dikirimkan ke sebuah mailing list pelajar Indonesia di Australia. Dalam tulisan ini saya sampaikan kesan yang saya peroleh saat pulang ke Yogyakarta dalam suasana natal. Sebagian besar kesan yang muncul saat itu masih terasa relevan hingga kini…

SAYA MALU…

Ada yang senantiasa berulang setiap kali sebuah hari raya datang. Yang paling sering berulang tentu saja kesibukan mengirim dan menerima SMS.

Kalau lebaran, saya pun sibuk mengirim ucapan memuliakan hari raya idul fitri, juga sibuk menerima ucapan serupa dari teman dan kerabat seagama dan tak seagama.

Kalau natal, saya tak sibuk menerima SMS ucapan selamat, tapi tetap sibuk mengirimkan SMS ucapan selamat merayakan natal bagi sahabat dan teman yang merayakannya — meski saya tak turut merayakan natal.

Namun natal kemarin ada sedikit ‘kesibukan’ tambahan yang saya rasakan, nyaris tanpa sengaja.

Tanggal 24, sesorean di Yogya saya jalan-jalan menikmati udara kota ini yang tumben rada cerah setelah beberapa hari sebelumnya selalu diguyur hujan. Saya muter-muter saja keliling kota, lewat kampus UGM, ke Kotabaru, ke Malioboro, lalu berbelok kearah timur dan selanjutnya ke utara menuju ke Jalan Kaliurang.

Saat tiba di sekitar sebuah gereja besar di Jalan Kaliurang km 6, barulah saya sedikit tersadar betapa sepanjang jalan yang saya lewati tadi, terutama di sekitar gereja-gereja, pengamanan yang dibuat oleh aparat gabungan polisi dan tentara sangatlah ketatnya. Bahkan perempatan-perempatan utama juga dijaga oleh pasukan pengamanan yang cukup mencolok.

Tadinya saya merasa salut kepada pihak keamanan yang tampak begitu antisipatif dalam upaya pengamanan malam natal. Namum menjelang tidur, saya rada kepikiran. Setelah saya pelan berpikir, berdialog dengan diri sendiri, menjelang tengah malam di hati saya justru tumbuh rasa malu yang amat sangat.

Saya malu, sebab di negeri saya masih ada tempat ibadah yang mesti dijaga begitu ketat demi keselamatan ummat yang sedang beribadah di dalamnya.

Saya malu, sebab di negeri saya masih ada orang yang mesti beribadah dengan diimbuhi rasa kuatir dan rasa takut.

Saya malu, sebab agama rupanya bukan tempat yang paling aman di negeri saya.

Sungguh saya malu…

Yogyakarta, 26/12/2005
———-

Gambar diambil dari http://www.watton.org/clipart/doves/dove110.gif

Categories
Politik

Para Pandega

Salah satu faktor yang nampak sangat kuat mengemuka dalam kisruh RUUK DIY dan pernyataan SBY yang direspons oleh gelombang protes sebagian kalangan di Yogya adalah kepemimpinan. Kita melihat dengan jelas ada masalah dalam kepemimpinan, baik di lingkup nasional maupun di lingkup Yogya. Dengan kata lain, terlihat ada persoalan dalam kepemimpinan SBY maupun kepemimpinan Sultan HB X.

Categories
Politik

Bukan Oknum, Pak Beye…

Wacana pengalihan kasus Gayus dari Polri ke KPK tak berlangsung lama. Agak tumben-tumbennya, Presiden SBY segera memberikan keputusan agak tegas dan tak ragu-ragu: ia mempercayakan pada Polri untuk menuntaskan kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus HP Tambunan. KPK, tegas sang Presiden melalui Jubirnya, bisa menangani kasus Gayus lainnya yang belum ditangani kepolisian. KPK nampaknya mengaminkan keputusan ini. Baiklah kita tunggu kelanjutannya.

Categories
Politik Renungan

Setelah Geram Reda

Gayus HP Tambunan. Itulah nama yang kini menjadi buah bibir, terutama sejak erupsi Merapi dan kunjungan Obama tak lagi teramat sexy di media. Anak muda 30an tahun, PNS bergolongan biasa-biasa saja ini membetot perhatian kita habis-habisan. Uang ratusan milyar rupiah, melenggang-kangkung ke Bali saat ia seharusnya mendekam di penjara Brimob, adalah tamparan yang diberikannya ke wajah publik kita.

Dan kita geram. Saya pun tak tahan memendam gemas tiap kali membaca berita tentang pokal orang ini. Jujur, beberapa kali rasanya saya sangat ingin secara personal ‘mengeksekusi’ Gayus. Pikiran yang gawat, bukan?

Categories
Politik Sosial

Ibukota, Biar Saja di Jakarta

SAMA seperti si Dul anaknya si Ben, Fauzi Bowo juga berkumis. Sama seperti si Dul, ia juga anak Betawi Asli. Setelah lama jabatan pimpinan Ibukota didominasi oleh orang Jawa (sesekali diselingi oleh orang Minahasa atau Sunda) ialah Gubernur DKI yang asli Betawi.

Categories
Personal

Yuk Ngopi, Yuk…

Percayakah anda bahwa kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi orang setelah airputih? Tahukah anda bahwa kopi (bersama dengan gula) adalah komoditas yang telah merubah wajah dunia secara sangat revolusioner beberapa abad lalu?

Categories
Politik Sosial

Sudahkah Kita Tercerahkan?

Film Sang Pencerah yang menyajikan sejarah hidup KH Ahmad Dahlan sejak remaja hingga saat ia mendirikan Muhammadiyah di tahun 1912 tengah di putar di kota-kota besar di Indonesia. Publik Indonesia sedang disuguhi sebuah tontotan yang cukup memikat.

Categories
Agama Sosial

Dealing with Islamophobia

Cupilikan dari ceramah pendeta Deborah C. Lindsay, yang mengajak publik Amerika untuk tidak memupuk kebencian terhadap Islam.

Categories
Personal

Semalam di Amsterdam

Jam 20.02, HP saya berdering. Di layar tampak nomer +622155xxx18. Nomer Jakarta. Saya jawab panggilan itu. Suara di seberang mewartakan sesuatu yang saya tunggu sejak kemarin: “Pak Gaffar, koper bapak sudah ditemukan dan dikirimkan dari Amsterdam. Sore tadi kopernya tiba di Jakarta dengan KLM, dan akan dikirim ke Yogya dengan Garuda jam 08.00 esok. Silakan bapak ambil di bagian lost-and-found Bandara Adisucipto.” Pada pria yang tak sempat saya tanyakan namanya itu saya sampaikan terima kasih banyak atas info ini. Koper hitam berisi sebagian baju kotor dan buku itu sudah balik, setelah sehari semalam menghilang sejak 2 September kemarin…