Ia terpaksa meninggalkan Jakarta
Bertahun-tahun ia tinggal di Jogja
Kekuasaan militer melemparkannya ke Sumatera Utara
Hampir empat tahun kemudian, barulah ia kembali ke Jakarta
Soto Madura di Albany Hwy
Ini cerita lama, yang saya dulu saya pernah tulis di milis Jalansutra, sebuah ajang obrolan para pecinta jalan-jalan dan makan-makan yang inspirasinya dimulai dari tulisan-tulisan Bondan Winarno di rubrik Jalansutra-nya Kompas. Cerita yang saya tulis 23 Januari 2006 ini dimuat ulang di sini, sebab seingat saya dulu belum pernah di-publish di MP atau website saya. Beberapa bagian saya edit sedikit untuk menyesuaikan dengan konteks saat cerita ini dilihat sekarang.
Berbusana putih, berkopiah hitam
Paras dan sosoknya tampak 10 tahun lebih muda,
dari usianya yang telah 48 tahun
Demi Menjaga Akhlaq…
Saya benci anjing. Betul. Apalagi kalau anjing itu berukuran besar, berbulu hitam lebat, lidahnya menjulur-julur dan meneteskan liur. Hah… kalau saya melihat anjing seperti itu saat jalan kaki, mending saya belok segera, atau pura-pura menyeberang jalan agar tak berpapasan dengannya.
Tadi malam saya bermimpi datang ke Masjid Nabawi di Madinah. Bukan sekali dua-kali saya bermimpi melihat masjid indah ini. Namun malam tadi, ada beberapa detail yang tak pernah saya lihat di mimpi-mimpi sebelumnya. Mihrab indah itu terpampang jelas dalam pandangan batin saat tidur. Wewangian dan kaligrafi di makam Rasululullah itu tersimak begitu jelas. Saya terbangun dengan kerinduan yang amat sangat…
Tahun 1921, tokoh Sarekat Islam (SI) Bandung, Hadji Sanoesi, dikontak oleh pemimpinnya di Surabaya, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, untuk sebuah urusan pribadi. Saat itu, Kang Uci (panggilan Sanoesi) pastilah tak menyangka bahwa urusan ini bakalan berbuntut panjang.
Catatan tentang kota Katanning ini sebenarnya sudah saya draft sejak lama, segera setelah saya mengunjungi kota ini beberapa hari lepas Idul Fitri akhir 2007 lalu. Tapi entah kenapa, draft ini terbengkalai di folder komputer, lupa saya rapikan dan saya publish. Tak sengaja saya tadi temukan kembali, kiranya sayang sekali jika catatan tentang Katanning ini cuma tersimpan di sudut harddisk.
***
Katanning adalah sebuah kota kecil yang terletak 300-an km ke arah selatan Perth. Di sini terdapat komunitas Muslim Melayu yang cukup solid. Sebagian besar dari mereka berasal dari dari Cocos Island alias Pulau Kelapa. Generasi pertama Melayu itu datang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di pemotongan kambing. Para jagal Muslim itu diperlukan untuk memproduksi daging domba halal. Kini, Muslim Melayu meliputi hampir 10 % dari 4000-an penduduk kota ini.
Ketoprakan Parpol
[Tulisan ini dimuat di harian Kedaulatan Rakyat]
Ada episode yang (herannya) tak bosan diulang oleh politisi dan parpol di pentas politik negeri ini. Episode ini selalu berisi cerita lama: konflik internal parpol yang berujung penyingkiran orang atau perpecahan parpol tersebut.
Yogyakarta, by KLa